Geram dan Jengkel Kepada CV.DPS, Lima Pria Warga Sumberwuluh Lampiaskan Pada Excavator.

Kantor Berita Patriot Semeru,

Lumajang- Persoalan pertambangan di wilayah desa Sumberwuluh kecamatan Candipurto sering terjadi konflik sosial dan kepentingan sejak adanya tambang pasir galian c di situ, beberapa konflik tambang dan sosial berujung pada kekerasan pernah terjadi di situ. Saat awak media ini mencoba mencari tahu sebab musabab yang sering terjadi konflik sosial dari tambang yang ada di lokasi situ ialah kurang dipakainya azas dasar dari pertambangan yang berbasis peningkatan ekonomi dan kesejahteraan warga di sekitar tambang dan kurangya tanggungjawab sosial oleh si penambang.

Pemegang ijin tambang di Sumberwuluh dusun Kamar Kajang ialah CV. DPS dengan pemiliknya bernama H.Satuhan. di wilayah tambang CV. DPS ini kerap terjadi persoalan sosial. Dari keterangan yang didapat oleh awak media ini dari warga bahwa pemilik CV.DPS ini sering menutup akses jalan untuk warga yang hendak mencari pasir di sungai laharan secara manual pakai sekrop. Salah seorang warga pencari pasir di lokasi laharan di lokasi miliknya menceritakan kalau sekarang tidak bisa mencari pasir lagi akibat tidak bisa lewat karena jalannya ditutup oleh bos CV. DPS. Keterangan yang sama juga terdengar dari warga yang lain yang berpencaharian mencari pasir di sungai laharan yang melewati akses jalan milik H.Satuhan bos CV. DPS.

Persoalan sosial dan konflik kepentingan ini terus berjalan  seiring dengan ramainya usaha tambang pasir di situ. Dan pada Hari Selasa 9/2/21 lima orang warga desa Sumberwuluh yang merasa kesal dan jengkel dengan CV.DPS itu melakukan pelemparan batu ke alat berat excavator cobelco warna biru milik CV.DPS yang mengakibatkan kaca jendela sebelah kanan depan dan kaca belakang pecah.

Dan berujung ke 5 orang itu dilaporkan oleh pihak CV.DPS ke Polres Lumajang. Dan pada 27 Maret ke 5 nya ditetapkan sebagai tersangka untuk berurusan dengan hukum.

Editor : Eko Andrias N

Share this post